3 Jenis Sakit Kepala yang Tidak Boleh Disepelekan

Sakit kepala dalam bentuk apa pun bisa mengambat aktivitas yang tengah dijalani. Namun, satu hal yang perlu diingat, sakit kepala punya banyak jenis dan gejala yang berbeda.

Kebanyakan orang tidak tahu perbedaan antara berbagai jenis sakit kepala, seperti sakit kepala sinus dan migrain. Ketidaktahuan ini akan berbuntut pada kesalahan penanganan atau pemberian obat. Hal tersebut justru memperburuk keadaan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis sakit kepala yang dialami. Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi sakit kepala dari para ahli. Berikut penjelasannya:

1. Kepala tegang

Jenis sakit kepala ini paling awam dirasakan oleh banyak orang. Ahli saraf dari Weill Cornell Medicine dan Rumah Sakit Presbyterian New York, Matthew Robbins menjelaskan jenis sakit kepala ini dirasakan hampir 80% orang. Ciri sakit kepala ini menunjukkan adanya sakit di kedua sisi kepala, bersamaan dengan rasa ketegangan, sesak di leher atau kulit kepala.

Untuk penanganannya, sebagian besar sakit kepala tegang hilang sesaat atau dapat dihilangkan dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Penderita juga bisa mengobatinya secara alami, yakni dengan minum lebih banyak air, dipijat atau tidur lebih banyak. Ini terbukti membantu meredakan sakit kepala.

2. Sakit kepala sinus

Pernah merasakan sakit di sekitar mata dan pelipis dan secara otomatis berpikir ini gejala sakit kepala sinus? Jangan terburu-buru mendiagnosa. Beberapa ahli menyebut, banyak dari mereka yang menganggap sakit kepala sinus sepertinya bukan sakit kepala karena sinus.

Sakit kepala sinus sejatinya terjadi ketika ada infeksi terkait di salah satu sinus. National Headache Foundation mengatakan ini jarang terjadi dan biasanya muncul rasa sakit yang menggerogoti daerah hidung yang makin memburuk seiring berjalannya waktu. Biasanya, seseorang yang menderita sakit kepala sinus akan mengalami tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, demam, dan cairan hidung yang berubah warna.

3. Migrain

Salah satu tanda paling menonjol dari migrain adalah rasa sakit hebat yang melumpuhkan, sampai penderitanya tak mampu berbuat apa-apa lagi. Para ahli mengatakan jika sakit kepala parah yang berulang, ada kemungkinan penderita mengalami migrain daripada ketegangan atau sakit kepala sinus.

Dibandingkan dengan sakit kepala tegang, migrain mungkin jauh lebih sakit dan merasa berat sebelah. Rosen menjelaskan, hal itu akan bertambah parah jika penderitanya masih tetap melakukan aktivitas fisik seperti biasanya.

Tanda-tanda lain penyakit ini adalah termasuk tak kuat melihat cahaya, mual dan sensitif terhadap suara dan bau. Beberapa orang juga mengalami gangguan sensorik yang disebut aura, di mana mereka mungkin melihat sesuatu secara tak seimbang, alias zig-zag atau adanya titik-titik terang dalam pengelihatan mereka. Tak berhenti sampai di situ, mereka juga akan mengalami kesemutan di satu sisi tubuh mereka.